PERKEMBANGAN MANUSIA
MASA DEWASA DINI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Psikollogi Perkembangan
Semester IV
Dosen: Ruswa, S.Ag., M.Pd.
Disusun oleh kelompok 4 semester IV BKI:
Iis
Istiqomah (862010111006)
Atiyatul Amaliyah (862010111003)
BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2013
Jl. Ir. H.
Djuanda Km.03 Singaraja Indramayu 45213 Telp/fax. (0234)27946
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
barokahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah. Shalawat beserta
salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa cahaya ke dunia
yang gelap sebelumnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester IV pada mata kuliah
Psikologi Perkembangan yang dibimbing oleh Bapak Ruswa S.Ag.,M.Pd.I. dengan
judul Perkembangan Manusia Pada Usia Dewasa Dini.
Kami menyadari didalam makalah ini terdapat kesalahan dan
kekhilafan. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sekalian kami nanti
demi kebaikan makalah-makalah kami selanjutnya. Terutama dari dosen pembimbing.
Terimakasih kepada semua sahabat yang terkait dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama
kita sebagai mahasiswa penerus bangsa.
Indramayu, 11 Juni
2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
........................................................................... i
DAFTAR
ISI
.......................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................ 3
- Pembagian Masa Dewasa……………………………………… 3
- Ciri-Ciri Perkembangan Masa Dewasa Dini…………………… 4
- Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini………………. 9
- Rintangan Yang Menghambatan Penguasaan Tugas Perkembangan
Masa Dewasa Dini……………………………………….…….. 10
- Bahaya Personal Dan Sosial Pada Masa Dewasa Dini………… 12
- Mobilitas Sosial Pada Masa Dewasa Dini …………………….. 14
- Konsep Penyesuaian Seks Pada Masa Dewasa Dini…………… 15
- Penyesuaian Pekerjaan.................................................................. 15
- Penyesuaian Perkawinan............................................................... 16
BAB III LAPORAN PENELITIAN……………….………………... 17
A. Objek Kajian……………………………….……………… 17
B. Tabel Perkembangan Masa Dewasa Dini………..………… 18
BAB
III PENUTUP.............................................................................. 21
- Kesimpulan.................................................................................. 21
- Kritik Dan Saran........................................................................... 22
DAFTAR
PUSTAKA
........................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Istilah
adult berasal dari kata kerja dalam bahasa Latin. Adult bentuk
lampau partisipel dari kata kerja adultus yang bearti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan
ukuran yang sempurna” atau “ telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu, orang
dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Dewasa
dapat dikatakan juga sebagai orang yang bukan lagi anak-anak dan telah berubah
menjadi pria atau wanita seutuhnya. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis
dan memiliki karakteristik perilaku dewasa tetapi tetap diperlakukan sebagai anak
kecil berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya seorang dapat legal
dianggap sebagai dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggunng jawab
yang tercermin karakter dewasa.
Setiap
kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara
resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila
pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai apabila organ kelamin
anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Sekarang usia dewasa biasanya
dimulai sejak usia 18 tahum hingga kira-kira 60 tahun atau lebih dan biasanya
di tandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak telah
berkembang dan mampu berproduksi. Pada, masa ini individu akan mengalami perubahan
fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuain diri
dan harapan terhadap perubahan tersebut.
B.
Rumusan
masalah
Dalam
makalah ini merumuskan masalah-masalah yang terkait dengan perkembangan masa
dewasa dini, seperti:
1.
Apakah
ciri-ciri masa dewasa dini?
2.
Apakah
tugas seorang manusia pada usia dewasa dini?
3.
Apakah
hambatan-hambatan pencapaian tugas pada masa dewasa?
Dan
beberapa pengembangan masalah yang terkait dengan ketiga rumusan masalah
diatas.
C.
Tujuan
Penulisan
Tujun
penulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui
dan memahami ciri-ciri masa dewasa
2.
Mengetahui
dan memahami tugas yang diemban oleh usia dewasa
3.
Menjadi
lebih bijak dalam menyingkapi perubahan karakteristik manusia
4.
Menjadi
lebih memahami terhadap hak dan kewajiban seseorang disetiap rentang usia yang berbeda
agar menjadi pribadi yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembagian
Masa Dewasa
Elizabeth
B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
1.
Masa
dewasa awal (masa dewasa dini / young
adult )
Masa
dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu
masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi
sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan perubahan nilai-nilai
kreatifitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur 18
sampai 40 tahun.
2.
Masa
dewasa madya (middle adulthood)
Masa
dewasa madya ini berlangsung dari usia 40 tahun sampai 60 tahun. Masa dewasa
madya merupakan masa transisi dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri
jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan masa sebelumnya, dan kadang minat dan perhatiananya terhadap
agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
3.
Masa
dewasa lanjut ( masa tua / older adult)
Usia
lanjut merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai sejak umur 60 sampai akhir hayatnya, yang di tandai dengan adanya
perubahan bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Namun, dalam makalah ini akan diuraikan masa dewasa dini dari
rentang usian 18 tahun sampai 40 tahun.
B.
Ciri-Ciri
Perkembangan Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa
ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti
peran sebagai suami/istri dan dalam dunia kerja (karier). Dalam masa ini
seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orangtua dan
berusaha untuk mandiri.
Dalam setiap periode perkembangan manusia memiliki ciri-ciri yang
berbeda dalam setiap periodenya. Dan pada perkembangan masa dewasa dini( 18
tahun sampai 40 tahun) ciri-cirinya
adalah:
1.
Masa
Pengaturan
Masa dewasa merupakan masa pengaturan (settle down).
Seseorang memenuhi pola hidup yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhannya, ia
akan mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan
menjadi kekhasanya selama sisa hidupnya. Berbagai ketidak puasan dan ketidak
bahagiaan yang didapati seseorang pada usia ini adalah akibat keputusan berumah
tangga atau bekerja yang tergesa-gesa sebelum menemukan suatu pola hidup yang
memeberikan kemungkinan-kemungkinan untuk kepuasan sepanjang hidup.
2.
Masa
Usia Reproduktif
Orang tua (parenthood) merupakan salah satu peran yang
paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang kawin berperan sebagai
orang tua pada waktu saat ia berusia 20-an atau pada awal 30-an, beberapa sudah
menjadi kakek/nenek sebelum masa dewasa ini berakhir.
3.
Masa
Bermasalah
Masa dewasa dikatakan masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini
dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya
(perkawinan dan pekerjaan). Jika ia tidak dapat mengatasinya maka akan
menimbulkan masalah. Ada tiga faktor yang membuat masalah menjadi rumit yaitu: pertama,
individu ini kurang siap dalam menghadapi babak baru dan tidak menyesuaikan
dengan babak/ peran barunya ini. Kedua, karena kurang persiapan maka ia
kaget dengan menjalani dua peran/ lebih yang harus diembannya secara serentak. Ketiga,
ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan
masalah.
4.
Masa
Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an) kondisi emosionalnya
tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah dan mudah memberontak. Pada masa
ini juga seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan
status pekerjaan yang belum tinggi dan posisi barunya sebagai orangtua. Namun
ketika seseorang telah berumur 30-an ia akan cenderung stabil dan tenang dalam
emosi.
5.
Masa
Keterasingan Sosial
Pada masa ini seseorang mengalami “krisis isolasi” ia terisolasi
atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena berbagai
tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebayanya juga
menjadi renggang. Keterasingan di intensifkan dengan adanya semangat bersaing
dan hasrat untuk maju dalam berkarir.
6.
Masa
Komitmen
Pada masa ini juga individu mulai sadar akan pentingnya sebuah
komitmen. ia mulai membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen baru.
7.
Masa
Ketergantungan
Pada masa awal dewasa dini sampai akhir usia 20-an seseorang masih
punya ketergantungan pada orang tua atau oraganisasi/instansi yang mengikatnya.
8.
Masa
Perubahan Nilai
Nilai-nilai dalam kehidupanya akan berubah, karena agar dapat
diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah
disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih berpedoman pada nilai
konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi sosial
ketika ia telah menikah.
9.
Masa
Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup Yang Baru
Keitka seseorang telah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih
bertanggunga jawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.
10.
Masa
Kreatif
Pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkanya.
Namun ke kreatifannya tergantung pada minat, potensi dan kesempatan.
Menurut Dr. Harold Shyrock dari Ameriak Serikat, ada lima faktor
yang dapat menunjukan kedewasaan yaitu:
1.
Fisik
Secara fisik, usia, rangka tubuh, tinggi dan lebarnya tubuh
seseorang dapat menunjukan sifat kedewasaan pada diri seseorang. Akan tetapi
segi fisik saja belum dapat menjamin ketepatan bagi seseorang untuk dapat
dikatakan telah dewasa.
2.
Kemampuan
motorik
Orang-orang muda mencapai puncak kekuatanya antara usia 20-an dan
30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat pada usia antara 20 tahunan dan 25
tahunan dan sedikit demi sedikit menurun. Dalam belajar menguasai
kemampuan-kemampuan motorik yang baru, orang-orang usia muda (20-an) lebih
mampu dari pada orang-orang yang usianya hampir setengah umur. Selain itu
anak-anak muda dapat mengandalkan kemampuan motorik ini dalam situasi tertentu.
3.
Pertumbuhan
sosial
Pertumbuhan sosial adalah suatu pemahaman tentang bagaimana dia
menyayangi pergaulan, bagaimana dia dapat memahami tentang bagaimana watak dan
kepribadian seseorang, dan bagaimana cara dia mampu membuat dirinya agar
disukai oleh orang lain dalamm pergaulan. Orang yang dapat berbuat seperti itu
dia pasti pandai menguasai keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak
baik terhadap dirinya meskipun untuk hal yang paling menyakitkan dalam hatinnya
sekalipun.
4.
Emosi
Kedewasaan
seseorang dapat dilihat dari cara seseorang mengendalikan emosi ini. Jika orang
pandai mengendalikan emosinya, maka semua tindakan yang dilakukannya bukan
hanya mengandalkan dorongan nafsu melainkan dia telah menggunakan akalnya juga.
Menyalurkan emosi dengan dikendaikan dengan akal dan pertimbangan sehat akan
melahirkan sebuah tindakan yang sehat akan dapat melahirakan sebuah tindakan
yang telah dewasa, dan tetap akan berada dalam peraturan dan norma-norma yang
berlaku dalam agama.
5.
Pertumbuhan
spritual dan moral
Kematangan
spiritual dan moral bagi seseorang mendorong ia untuk mengasihani dan melayani.
Seseorang yang telah berkembang moral dan spiritualnya akan lebih pandai dan
lebih tenang dalam menghadapi kesulitan kehidupannya. Sebab segalanya di
pasrahkan kepada Allah yang Maha Kuasa dengan disertai ikhtiar sesuai
kemampuanya sendiri.
C.
Tugas-Tugas
Perkembangan Masa Dewasa Dini
Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini
adalah:
1.
Mulai
bekerja
2.
Memilih
pasangan
3.
Belajar
hidup dengan tunangan
4.
Mulai
membina keluarga
5.
Mengasuh
anak
6.
Mengelola
rumah tangga
7.
Mengambil
tanggung jawab sebagai warga negara
8.
Mencari
kelompok sosial yang menyenangkan
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada
harapan-harapan masyarakat yang mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih
seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk
suatu keluarga, membesarkan anak-anak, menerima tanggung jawab sebagai warga
negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.
Tingkat keberhasilan penguasaan tugas-tugas ini pada tahun-tahun
awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika mencapai
puncak keberhasilan pada waktu setengah baya. Tingkat penguasaan ini juga
mempengaruhi kebahagiaan mereka saat itu maupun selama tahun-tahun akhir
kehidupan.
Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa
dini sangat dipengaruhi oleh jenis dasar yang diletakan sebelumnya. Meskipun
demikian daktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa mempermudah
penguasaan tugas-tugas ini, dan faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah:
1.
Efisiensi
fisik
2.
Kemampuan
motorik
3.
Kemampuan
mental
4.
Motivasi,
dan
5.
Model
peran
D.
Rintangan
Yang Menghambatan Penguasaan Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Menguasai tugas pada masa perkembangan selalu sulit, dan kesulitan
ini meningkat apabila ada hambatan perkembangan pada diri individu bersangkutan.
Beberapa hambatan yang paling umum yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas
perkembangan masa dewasa ini adalah:
1.
Dasar
yang kurang memadai
Makin banyak masalah yang belum terselesaikan berupa tugas
perkembangan sebelumnya yang belum dikuasai dan dibawa seseorang saat memasuki
masa dewasa. Maka makin terasa lama dan sulit proses penyesuaian diri pada masa
tersebut.
2.
Hambatan
fisik
Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi seseorang
mengerjakan apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang sama dapat
menggagalkan pengusaan tugas-tugas perkembangan untuk sebagian atau secara
total.
3.
Latihan
yang tidak runtut
Apabila latihan yang diterima disekolah atau dirumah hampir tidak
mempunyai kaitan atau bahakan tidak berkaitan sama sekali dengan pola hidup
masa dewasa, maka orang bersangkutan tidak dapat menghadapi tuntutan masa
kedewasaan.
4.
Perlindungan
yang berlebihan
Orang dewasa yang memperoleh perlindungan yang berlebihan pada masa
kanak-kanaknya dan masa remajanya, biasanya mengalami banyak kesulitan dalam
menyesuaikan diri pada kehidupan orang dewasa. Banyak orangtua yang tetap
melindungi anaknya yang telah dewasa secara berlebihan sehingga dengan demikian
proses penyesuaian akan semakin sulit.
5.
Pengaruh
kelompok teman sebaya yang berkepanjangan
Makin lama orang dewasa mudah melanjutkan studi diperguruan tinggi
atau akademi, maka makin panjang periode pengeruh teman sebaya dan makin lama
mereka berperilaku sesuai dengan standar teman kelompok sebaya itu. Oleh sebab
merekaaa menjadi terbiasa bersikap
sebagai remaja belajar berperilaku sebagai orang dewasa.
6.
Aspirasi
yang tidak realitis
Orang dewasa yang sangat berhasil dalam studi, sosialisasi dan
olahraga disekolah, sangat besar kemungkinan mengembangkan konsep yang tidak
realistik tentang kemampuan mereka. Sebagai akibatnyameraka berharap mencapai
sukses yang sama dalam dunia orang dewasa. Aspirasi orangtua selama masih remaja sering memperbesar masalah dalam
penyesuaian diri pada masa dewasa.
E.
Bahaya
Personal Dan Sosial Pada Masa Dewasa Dini
Berbagai bahaya yang bersifat personal dan sosial pada masa dewasa
dini berasal dari kegagalan untuk menguasai beberapa atau sebagian besar tugas
perkembangan pada masa tersebut, yang mengakibatkan seorang individu tampak
belum matang dibanding orang dewasa dini yang lainnya. Dan bahayanya adalah:
1.
Bahaya
fisik
orang dewasa yang mempunyai hambatan fisik karena kesehatanya buruk
tidak dapat mencapai keberhasilan maksimum mereka dalam pekerjaan atau
pergaulan sosial.
2.
Hambatan
keagamaan
Ada dua bahaya dalam bidang agama yang banyak menyebabkan gangguan
emosional bagi banyak orang dewasa muda. Yang pertama hubungan dengan
penyesuaian dengan nilai atau kaidah baru. Kedua perkawinan campuran jika
keluarga masing-masing mendesak mereka untuk memilih salah satu agama.
3.
Bahaya
sosial
Tiga hambatan umum dan sulit diatasi secara tuntas. Pertama, orang
muda mengalami kesulitan untuk bergabung dengan satu kelompok sosial yang
cocok. Kedua, rasa tidak puas terhadap peran yang harus dimainkanya untuk
memenuhi harapan kelompok. Ketiga, faktor mobilitas sosial.
4.
Bahaya
peran seks
Dengan adanya pertentangan mengenai oeras seks yang direstui dewasa ini, maka baik konsep tradisional
maupun egalitarian mengandung resiko.
F.
Mobilitas
Sosial Pada Masa Dewasa Dini
Ada dua macam mobilitas yang penting peranannya dalam kehidupan
orang muda, yaitu mobilitas geografis dan sosial. Moblitas geografis bearti
berpindah dari satu tempat ketempat yang lain. Sedangkan mobilitas sosial
bearti berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial yang lain.
Faktor-faktor yang paling penting untuk meningkatkan mobilitas sosial bagi
orang-orang muda adalah:
1.
Tingkat
pendidikan yang tinggi menjadi dasar dari keberhasilan bisnis atau bidang
profesi, yang bisa membuka jalan bagi individu yang bersangkutan untuk menjalin
hubungan dengan orang-orang yang statusnya lebih tinggi.
2.
Kawin
dengan orang yang statusnya lebih tinggi
3.
Hubungan
keluarga yang membantu sebagai “katrola” di bidang pekerjaan.
4.
Penerimaan
dan penerapan kebiasaan, nilai dan lambang dari suatu kelompok yang berstatus
lebih tinggi
5.
Uang,
dari warisan atau hasil jerih payah sendiri, yang dapat digunakan untuk membeli
rumah yang lebih bagus dilingkungan yang lebih baik serta harta kekayaan lainya
yang dapat menyatakan status yang tinggi.
6.
Pindah
keanggotaan dalam agama
7.
Peran
serta aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dari golongan atas
8.
Lulusan
perguruan tinggi yang ternama
9.
Keanggotan
salah satu atau beberapa perkumpulam ekslusif.
G.
Konsep
Penyesuaian Seks Pada Masa Dewasa Dini
Penyesuaian pada peran seks pada masa dewasa dini benar-benar
sulit. Jauh sebelum masa remajanya berakhir anak-anak laki-laki atau perempuan
suadah mengetahui peran seks yang diterima dalam masyarakat, tetapi belum tentu
mereka mau menerima peran itu dengan sepenuhnya.
1.
Konsep
tradisional
Konsep peran seks tradisional menekankan suatu pola perilaku
tertentu yang tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran
ini meningkatkan superioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat
yang memberi kesan kewanitaan atau yang dianggap “pekerjaan wanita”
2.
Konsep
egalitarian
Konsep-konsep egalitarian (persamaan derajat) menekankan
individualitas dan persamaan derajat
antara pria dan wanita. Suatu peran harus mendatangkan kepuasan pribadi dan
seharusnya tidak dinyatakan cocok untuk jenis kelamin tertentu.
H.
Penyesuaian
Pekerjaan
Penyesuaian tidak bergantung dan berpengaruh pada perubahan yang
terjadi pada bidang lain. Tetapi pengalaman individu dalam kategori sukses
maupun gagal dalam usaha yang berpengaruh besar terhadap penyesuaian personal
dan sosial yang juga setara dengan kepuasan hidup. Berikut kriteria penyesuaian
bakat dan minat bagi orang dewasa.
1.
Pilihan
pekerjaan
2.
Stabilitas
pilihan pekerjaanpenyesuaian diri dengan pekerjaan
3.
Penyesuaian
diri dengan pekerjaan
4.
Penilaian
terhadap penyesuaian pekerjaan
I.
Penyesuaian
Perkawinan
Begitu banyaknya pertambahan model keluarga menjadikan proses
menjalani hidup suami dan istri sulit. Tingkat kesulitan ini akan menjadi
semakin besar dimana gaya hidupnya berbeda sekali dengan anggota lainnya dalam
keluarga. Dari sekian banyak masalah penyesuaian diri dalam perkawinan, ada
empat pokok yang paling umum bagi kebahagiaan perkawina adalah:
1.
Penyesuaian
dengan pasangan
2.
Penyesuaian
seksual
3.
Penyesuaian
keuangan
4.
Penyesuaian
keluarga dari pihak masing-masing
BAB III
LAPORAN
PENELITIAN
A.
Objek
Kajian
1.
Nama : Ayu Mu’alifah
Umur : 19 tahun
Jenis
Kelamin : Perempuan
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Singajaya Indramayu
2.
Nama : Asih Nani Kurniasih
Umur : 32 tahun
Jenis
Kelamin : Perempuan
Status : Kawin dan mempunyai 2 orang
anak
Pekerjaan : Tenaga Pelajar
Alamat : Karangturi Indramayu
3.
Nama : Sulton Aulia
Umur : 39 tahun
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin dan mempunyai 2 orang
anak
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Pabean Udik Indramayu
B.
Tabel
Perkembangan
1. Tugas
perkembangan masa dewasa dini
|
Tugas / Nama
|
Ayu Mu’alifah
|
Asih Nani
Kurniasih
|
Sulton Aulia
|
|
Mulai Bekerja
|
V
|
V
|
V
|
|
Memilih Pasangan
|
V
|
|
|
|
Belajar Hidup Dengan Pasangan
|
|
V
|
V
|
|
Mulai Membina keluarga
|
|
V
|
|
|
Mengasuh Anak
|
|
V
|
V
|
|
Mengelola Rumah Tangga
|
|
V
|
V
|
|
Mengambil Tanggung
jawab WN
|
|
V
|
V
|
2.
Ciri-ciri Pekembangan
masa Dewasa Dini
|
Ciri-Ciri / Nama
|
Ayu Mu’alifah
|
Asih Nani Kurniasih
|
Sulton Aulia
|
|
Masa pengaturan
|
V
|
|
|
|
Masa reproduktif
|
V
|
V
|
V
|
|
Masa bermasalah
|
V
|
V
|
|
|
Masa Ketegangan emosional
|
V
|
V
|
|
|
Masa keterasingan sosial
|
|
V
|
V
|
|
Masa komitmen
|
V
|
V
|
V
|
|
Masa ketergantungan
|
V
|
V
|
|
|
Masa perubahan nilai
|
V
|
|
|
|
Masa penyesuaian diri dengan cara
hidup baru
|
V
|
V
|
|
|
Masa kreatif
|
V
|
V
|
V
|
|
|
|
|
|
3.
Hiburan-hiburan yang
populer dikalangan orang-orang dewasa dini
|
Hiburan / Nama
|
Ayu Mu’alifah
|
Asih Nani Kurniasih
|
Sulton Aulia
|
|
Membaca
|
V
|
|
V
|
|
Mendengarkan Musik
|
V
|
V
|
V
|
|
Menonton Bioskop
|
V
|
|
|
|
Bermain Alat Elektronik
|
V
|
V
|
|
4.
Keberhasilan
penyesuaian diri dengan masa dewasa
|
Keberhasilan / Nama
|
Ayu Mu’alifah
|
Asih Nani Kurniasih
|
Sulton Aulia
|
|
Prestasi
|
Sedang
dicapai
|
Sedang
dicapai
|
Sudah
tercapai
|
|
Kepuasan
|
Belum tercapai
|
Belum tercapai
|
Sudah tercapai
|
|
Penyesuaian Pri
Badi
|
Belum
tercapai
|
Sedang
dicapai
|
Sudah
tercapai
|
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dewasa
dapat dikatakan juga sebagai orang yang bukan lagi anak-anak dan telah berubah
menjadi pria atau wanita seutuhnya. Perkembangan masa dewasa dini memiliki
ciri-ciri yakni : Masa Pengaturan, masa usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosional, masa
keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa
penyesuaian diri dengan cara hidup yang baru dan masa kreatif.
Serta tugas-tugas pada masa dewasa dini adalah mulai bekerja, memilih
pasangan, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak,
mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara dan mencari
kelompok sosial yang menyenangkan.
Jadi masa dewasa dini adalah masa dimana kita bebas berekspresi
semau kita tak ada yang melarang. Namun, dibatasi dengan adanya hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang baik dan sebagai pemeluk agam yang baik.
pada masa ini individu akan berkeinginan menjadi yang terbaik diantara yang baik
agar dapat menjalani kehidupan yang bahagia.
Dalam proses perkembangan masa dewasa ini
tidak dalam sekejap berubah, namun memerlukan waktu yang panjang agar seseorang
dapat menguasai tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa dini ini. Dan jika
pada rentang masa dewasa dini ini seseorang dapat menguasi tugas-tugas
perkembangannya dengan baik, maka seseorang itu akan merasa bahagia beranjak ke
masa dewasa madya. Dan menikmati hidup yang menyenangkan seperti impiannya.
B.
Kritik Dan Saran
Masa dewasa ini adalah masa pematangan.
Jika dalam perkembangan masa-masa sebelumnya seseorang tidak dapat
menguasainya. Maka kecil kemungkinan individu dapat menguasai tugas-tugas pada
masa dewasa dini ini. Karena semakin dewasa seseorang mulai belajar, semakin
sulit ilmu itu tertanam dihati mereka.
Agar seorang anak tidak mengalami kesulitan
dalam menjalani masa dewasa dininya kelak, peran orang tua dalam membimbingnya
sangat lah berpengaruh. Orang tua harus memberikan contoh yang baik, memberikan
penjelasan, memberikan pengetahuan, memberikan pendidikan yang sesuai dengan
masa perkembangannya. Selain orang tua keluarga dan lingkungan pun berpengaruh
dalam penguasaan tugas perkembangan seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock Elizabeth B.; Development Psychology (diterjemahkan
oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo : Psikologi Perkembangan ): Erlangga;
Jakarta; 1980
Jahja Yudrik; Psikologi
Perkembangan; Kencana Prenada Media Group; Jakarta; 2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar