Rabu, 12 Juni 2013


PERKEMBANGAN MANUSIA
MASA DEWASA DINI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Psikollogi Perkembangan Semester IV
 









Dosen: Ruswa, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 4 semester IV BKI:
                                 Iis Istiqomah (862010111006)
Atiyatul Amaliyah (862010111003)


BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2013
Jl. Ir. H. Djuanda Km.03 Singaraja Indramayu 45213 Telp/fax. (0234)27946







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan barokahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah. Shalawat beserta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa cahaya ke dunia yang gelap sebelumnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas semester IV pada mata kuliah Psikologi Perkembangan yang dibimbing oleh Bapak Ruswa S.Ag.,M.Pd.I. dengan judul Perkembangan Manusia Pada Usia Dewasa Dini.
Kami menyadari didalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekhilafan. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sekalian kami nanti demi kebaikan makalah-makalah kami selanjutnya. Terutama dari dosen pembimbing.
Terimakasih kepada semua sahabat yang terkait dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama kita sebagai mahasiswa penerus bangsa.

Indramayu, 11 Juni  2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................     i
DAFTAR ISI ..........................................................................................      ii         
BAB I PENDAHULUAN......................................................................      1
A.    Latar Belakang............................................................................       1
B.     Rumusan Masalah........................................................................      1
C.     Tujuan Penulisan...........................................................................     2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................      3
  1. Pembagian Masa Dewasa………………………………………       3
  2. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Dewasa Dini……………………       4
  3. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini……………….       9
  4. Rintangan Yang Menghambatan Penguasaan Tugas Perkembangan
Masa Dewasa Dini……………………………………….……..       10
  1. Bahaya Personal Dan Sosial Pada Masa Dewasa Dini…………       12
  2. Mobilitas Sosial Pada Masa Dewasa Dini ……………………..       14
  3. Konsep Penyesuaian Seks Pada Masa Dewasa Dini……………      15
  4. Penyesuaian Pekerjaan..................................................................      15
  5. Penyesuaian Perkawinan...............................................................      16
BAB III LAPORAN PENELITIAN……………….………………...      17
A.    Objek Kajian……………………………….………………        17
B.     Tabel Perkembangan Masa Dewasa Dini………..…………        18
BAB III PENUTUP..............................................................................        21
  1. Kesimpulan..................................................................................       21
  2. Kritik Dan Saran...........................................................................      22
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................      23









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Istilah adult berasal dari kata kerja dalam bahasa Latin. Adult bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultus  yang bearti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “ telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Dewasa dapat dikatakan juga sebagai orang yang bukan lagi anak-anak dan telah berubah menjadi pria atau wanita seutuhnya. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis dan memiliki karakteristik perilaku dewasa tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya seorang dapat legal dianggap sebagai dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggunng jawab yang tercermin karakter dewasa.
Setiap kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Sekarang usia dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahum hingga kira-kira 60 tahun atau lebih dan biasanya di tandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada, masa ini individu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuain diri dan harapan terhadap perubahan tersebut.
B.     Rumusan masalah
Dalam makalah ini merumuskan masalah-masalah yang terkait dengan perkembangan masa dewasa dini, seperti:
1.      Apakah ciri-ciri masa dewasa dini?
2.      Apakah tugas seorang manusia pada usia dewasa dini?
3.      Apakah hambatan-hambatan pencapaian tugas pada masa dewasa?
Dan beberapa pengembangan masalah yang terkait dengan ketiga rumusan masalah diatas.
C.    Tujuan Penulisan
Tujun penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui dan memahami ciri-ciri masa dewasa
2.      Mengetahui dan memahami tugas yang diemban oleh usia dewasa
3.      Menjadi lebih bijak dalam menyingkapi perubahan karakteristik manusia
4.      Menjadi lebih memahami terhadap hak dan kewajiban seseorang disetiap rentang usia yang berbeda agar menjadi pribadi yang baik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembagian Masa Dewasa
Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
1.      Masa dewasa awal (masa dewasa dini /  young adult )
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan perubahan nilai-nilai kreatifitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur 18 sampai 40 tahun.
2.      Masa dewasa madya (middle adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari usia 40 tahun sampai 60 tahun. Masa dewasa madya merupakan masa transisi dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan masa sebelumnya, dan kadang minat dan perhatiananya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

3.      Masa dewasa lanjut ( masa tua / older adult)
Usia lanjut merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai sejak umur 60 sampai akhir hayatnya, yang di tandai dengan adanya perubahan bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Namun, dalam makalah ini akan diuraikan masa dewasa dini dari rentang usian 18 tahun sampai 40 tahun.
B.     Ciri-Ciri Perkembangan Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/istri dan dalam dunia kerja (karier). Dalam masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orangtua dan berusaha untuk mandiri.
Dalam setiap periode perkembangan manusia memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam setiap periodenya. Dan pada perkembangan masa dewasa dini( 18 tahun sampai 40 tahun)  ciri-cirinya adalah:
1.      Masa Pengaturan
Masa dewasa merupakan masa pengaturan (settle down). Seseorang memenuhi pola hidup yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhannya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasanya selama sisa hidupnya. Berbagai ketidak puasan dan ketidak bahagiaan yang didapati seseorang pada usia ini adalah akibat keputusan berumah tangga atau bekerja yang tergesa-gesa sebelum menemukan suatu pola hidup yang memeberikan kemungkinan-kemungkinan untuk kepuasan sepanjang hidup.
2.      Masa Usia Reproduktif
Orang tua (parenthood) merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang kawin berperan sebagai orang tua pada waktu saat ia berusia 20-an atau pada awal 30-an, beberapa sudah menjadi kakek/nenek sebelum masa dewasa ini berakhir.
3.      Masa Bermasalah
Masa dewasa dikatakan masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan dan pekerjaan). Jika ia tidak dapat mengatasinya maka akan menimbulkan masalah. Ada tiga faktor yang membuat masalah menjadi rumit yaitu: pertama, individu ini kurang siap dalam menghadapi babak baru dan tidak menyesuaikan dengan babak/ peran barunya ini. Kedua, karena kurang persiapan maka ia kaget dengan menjalani dua peran/ lebih yang harus diembannya secara serentak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.
4.      Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an) kondisi emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah dan mudah memberontak. Pada masa ini juga seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status pekerjaan yang belum tinggi dan posisi barunya sebagai orangtua. Namun ketika seseorang telah berumur 30-an ia akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
5.      Masa Keterasingan Sosial
Pada masa ini seseorang mengalami “krisis isolasi” ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebayanya juga menjadi renggang. Keterasingan di intensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir.
6.      Masa Komitmen
Pada masa ini juga individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. ia mulai membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen baru.
7.      Masa Ketergantungan
Pada masa awal dewasa dini sampai akhir usia 20-an seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau oraganisasi/instansi yang mengikatnya.
8.      Masa Perubahan Nilai
Nilai-nilai dalam kehidupanya akan berubah, karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi sosial ketika ia telah menikah.
9.      Masa Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup Yang Baru
Keitka seseorang telah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggunga jawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.
10.  Masa Kreatif
Pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkanya. Namun ke kreatifannya tergantung pada minat, potensi dan kesempatan.
Menurut Dr. Harold Shyrock dari Ameriak Serikat, ada lima faktor yang dapat menunjukan kedewasaan yaitu:
1.      Fisik
Secara fisik, usia, rangka tubuh, tinggi dan lebarnya tubuh seseorang dapat menunjukan sifat kedewasaan pada diri seseorang. Akan tetapi segi fisik saja belum dapat menjamin ketepatan bagi seseorang untuk dapat dikatakan telah dewasa.
2.      Kemampuan motorik
Orang-orang muda mencapai puncak kekuatanya antara usia 20-an dan 30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat pada usia antara 20 tahunan dan 25 tahunan dan sedikit demi sedikit menurun. Dalam belajar menguasai kemampuan-kemampuan motorik yang baru, orang-orang usia muda (20-an) lebih mampu dari pada orang-orang yang usianya hampir setengah umur. Selain itu anak-anak muda dapat mengandalkan kemampuan motorik ini dalam situasi tertentu.
3.      Pertumbuhan sosial
Pertumbuhan sosial adalah suatu pemahaman tentang bagaimana dia menyayangi pergaulan, bagaimana dia dapat memahami tentang bagaimana watak dan kepribadian seseorang, dan bagaimana cara dia mampu membuat dirinya agar disukai oleh orang lain dalamm pergaulan. Orang yang dapat berbuat seperti itu dia pasti pandai menguasai keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak baik terhadap dirinya meskipun untuk hal yang paling menyakitkan dalam hatinnya sekalipun.
4.      Emosi
Kedewasaan seseorang dapat dilihat dari cara seseorang mengendalikan emosi ini. Jika orang pandai mengendalikan emosinya, maka semua tindakan yang dilakukannya bukan hanya mengandalkan dorongan nafsu melainkan dia telah menggunakan akalnya juga. Menyalurkan emosi dengan dikendaikan dengan akal dan pertimbangan sehat akan melahirkan sebuah tindakan yang sehat akan dapat melahirakan sebuah tindakan yang telah dewasa, dan tetap akan berada dalam peraturan dan norma-norma yang berlaku dalam agama.
5.      Pertumbuhan spritual dan moral
Kematangan spiritual dan moral bagi seseorang mendorong ia untuk mengasihani dan melayani. Seseorang yang telah berkembang moral dan spiritualnya akan lebih pandai dan lebih tenang dalam menghadapi kesulitan kehidupannya. Sebab segalanya di pasrahkan kepada Allah yang Maha Kuasa dengan disertai ikhtiar sesuai kemampuanya sendiri.
C.    Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini adalah:
1.      Mulai bekerja
2.      Memilih pasangan
3.      Belajar hidup dengan tunangan
4.      Mulai membina keluarga
5.      Mengasuh anak
6.      Mengelola rumah tangga
7.      Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
8.      Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-harapan masyarakat yang mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga, membesarkan anak-anak, menerima tanggung jawab sebagai warga negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.
Tingkat keberhasilan penguasaan tugas-tugas ini pada tahun-tahun awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika mencapai puncak keberhasilan pada waktu setengah baya. Tingkat penguasaan ini juga mempengaruhi kebahagiaan mereka saat itu maupun selama tahun-tahun akhir kehidupan.
Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini sangat dipengaruhi oleh jenis dasar yang diletakan sebelumnya. Meskipun demikian daktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa mempermudah penguasaan tugas-tugas ini, dan faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah:
1.      Efisiensi fisik
2.      Kemampuan motorik
3.      Kemampuan mental
4.      Motivasi, dan
5.      Model peran

D.    Rintangan Yang Menghambatan Penguasaan Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Menguasai tugas pada masa perkembangan selalu sulit, dan kesulitan ini meningkat apabila ada hambatan perkembangan pada diri individu bersangkutan. Beberapa hambatan yang paling umum yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan masa dewasa ini adalah:

1.      Dasar yang kurang memadai
Makin banyak masalah yang belum terselesaikan berupa tugas perkembangan sebelumnya yang belum dikuasai dan dibawa seseorang saat memasuki masa dewasa. Maka makin terasa lama dan sulit proses penyesuaian diri pada masa tersebut.
2.      Hambatan fisik
Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi seseorang mengerjakan apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang sama dapat menggagalkan pengusaan tugas-tugas perkembangan untuk sebagian atau secara total.
3.      Latihan yang tidak runtut
Apabila latihan yang diterima disekolah atau dirumah hampir tidak mempunyai kaitan atau bahakan tidak berkaitan sama sekali dengan pola hidup masa dewasa, maka orang bersangkutan tidak dapat menghadapi tuntutan masa kedewasaan.
4.      Perlindungan yang berlebihan
Orang dewasa yang memperoleh perlindungan yang berlebihan pada masa kanak-kanaknya dan masa remajanya, biasanya mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri pada kehidupan orang dewasa. Banyak orangtua yang tetap melindungi anaknya yang telah dewasa secara berlebihan sehingga dengan demikian proses penyesuaian akan semakin sulit.
5.      Pengaruh kelompok teman sebaya yang berkepanjangan
Makin lama orang dewasa mudah melanjutkan studi diperguruan tinggi atau akademi, maka makin panjang periode pengeruh teman sebaya dan makin lama mereka berperilaku sesuai dengan standar teman kelompok sebaya itu. Oleh sebab merekaaa menjadi terbiasa bersikap  sebagai remaja belajar berperilaku sebagai orang dewasa.
6.      Aspirasi yang tidak realitis
Orang dewasa yang sangat berhasil dalam studi, sosialisasi dan olahraga disekolah, sangat besar kemungkinan mengembangkan konsep yang tidak realistik tentang kemampuan mereka. Sebagai akibatnyameraka berharap mencapai sukses yang sama dalam dunia orang dewasa. Aspirasi orangtua selama  masih remaja sering memperbesar masalah dalam penyesuaian diri pada masa dewasa.
E.     Bahaya Personal Dan Sosial Pada Masa Dewasa Dini
Berbagai bahaya yang bersifat personal dan sosial pada masa dewasa dini berasal dari kegagalan untuk menguasai beberapa atau sebagian besar tugas perkembangan pada masa tersebut, yang mengakibatkan seorang individu tampak belum matang dibanding orang dewasa dini yang lainnya.  Dan bahayanya adalah:

1.      Bahaya fisik
orang dewasa yang mempunyai hambatan fisik karena kesehatanya buruk tidak dapat mencapai keberhasilan maksimum mereka dalam pekerjaan atau pergaulan sosial.
2.      Hambatan keagamaan
Ada dua bahaya dalam bidang agama yang banyak menyebabkan gangguan emosional bagi banyak orang dewasa muda. Yang pertama hubungan dengan penyesuaian dengan nilai atau kaidah baru. Kedua perkawinan campuran jika keluarga masing-masing mendesak mereka untuk memilih salah satu agama.
3.      Bahaya sosial
Tiga hambatan umum dan sulit diatasi secara tuntas. Pertama, orang muda mengalami kesulitan untuk bergabung dengan satu kelompok sosial yang cocok. Kedua, rasa tidak puas terhadap peran yang harus dimainkanya untuk memenuhi harapan kelompok. Ketiga, faktor mobilitas sosial.
4.      Bahaya peran seks
Dengan adanya pertentangan mengenai oeras seks yang direstui  dewasa ini, maka baik konsep tradisional maupun egalitarian mengandung resiko.


F.     Mobilitas Sosial Pada Masa Dewasa Dini
Ada dua macam mobilitas yang penting peranannya dalam kehidupan orang muda, yaitu mobilitas geografis dan sosial. Moblitas geografis bearti berpindah dari satu tempat ketempat yang lain. Sedangkan mobilitas sosial bearti berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial yang lain. Faktor-faktor yang paling penting untuk meningkatkan mobilitas sosial bagi orang-orang muda adalah:
1.      Tingkat pendidikan yang tinggi menjadi dasar dari keberhasilan bisnis atau bidang profesi, yang bisa membuka jalan bagi individu yang bersangkutan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang statusnya lebih tinggi.
2.      Kawin dengan orang yang statusnya lebih tinggi
3.      Hubungan keluarga yang membantu sebagai “katrola” di bidang pekerjaan.
4.      Penerimaan dan penerapan kebiasaan, nilai dan lambang dari suatu kelompok yang berstatus lebih tinggi
5.      Uang, dari warisan atau hasil jerih payah sendiri, yang dapat digunakan untuk membeli rumah yang lebih bagus dilingkungan yang lebih baik serta harta kekayaan lainya yang dapat menyatakan status yang tinggi.
6.      Pindah keanggotaan dalam agama
7.      Peran serta aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dari golongan atas
8.      Lulusan perguruan tinggi yang ternama
9.      Keanggotan salah satu atau beberapa perkumpulam ekslusif.
G.    Konsep Penyesuaian Seks Pada Masa Dewasa Dini
Penyesuaian pada peran seks pada masa dewasa dini benar-benar sulit. Jauh sebelum masa remajanya berakhir anak-anak laki-laki atau perempuan suadah mengetahui peran seks yang diterima dalam masyarakat, tetapi belum tentu mereka mau menerima peran itu dengan sepenuhnya.
1.      Konsep tradisional
Konsep peran seks tradisional menekankan suatu pola perilaku tertentu yang tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran ini meningkatkan superioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat yang memberi kesan kewanitaan atau yang dianggap “pekerjaan wanita”
2.      Konsep egalitarian
Konsep-konsep egalitarian (persamaan derajat) menekankan individualitas dan persamaan  derajat antara pria dan wanita. Suatu peran harus mendatangkan kepuasan pribadi dan seharusnya tidak dinyatakan cocok untuk jenis kelamin tertentu.
H.    Penyesuaian Pekerjaan
Penyesuaian tidak bergantung dan berpengaruh pada perubahan yang terjadi pada bidang lain. Tetapi pengalaman individu dalam kategori sukses maupun gagal dalam usaha yang berpengaruh besar terhadap penyesuaian personal dan sosial yang juga setara dengan kepuasan hidup. Berikut kriteria penyesuaian bakat dan minat bagi orang dewasa.
1.      Pilihan pekerjaan
2.      Stabilitas pilihan pekerjaanpenyesuaian diri dengan pekerjaan
3.      Penyesuaian diri dengan pekerjaan
4.      Penilaian terhadap penyesuaian pekerjaan
I.       Penyesuaian Perkawinan
Begitu banyaknya pertambahan model keluarga menjadikan proses menjalani hidup suami dan istri sulit. Tingkat kesulitan ini akan menjadi semakin besar dimana gaya hidupnya berbeda sekali dengan anggota lainnya dalam keluarga. Dari sekian banyak masalah penyesuaian diri dalam perkawinan, ada empat pokok yang paling umum bagi kebahagiaan perkawina adalah:
1.      Penyesuaian dengan pasangan
2.      Penyesuaian seksual
3.      Penyesuaian keuangan
4.      Penyesuaian keluarga dari pihak masing-masing




BAB III
LAPORAN PENELITIAN
A.    Objek Kajian

1.      Nama               : Ayu Mu’alifah
Umur                 : 19 tahun
Jenis Kelamin    : Perempuan
Status                 : Belum Kawin
Pekerjaan           : Mahasiswa
Alamat               : Singajaya Indramayu

2.      Nama               : Asih Nani Kurniasih
Umur                 : 32 tahun
Jenis Kelamin    : Perempuan
Status                 : Kawin dan mempunyai 2 orang anak
Pekerjaan           : Tenaga Pelajar
Alamat               : Karangturi Indramayu
3.      Nama               : Sulton Aulia
Umur                 : 39 tahun
Jenis Kelamin    : Laki-laki
Status                 : Kawin dan mempunyai 2 orang anak
Pekerjaan           : Pedagang
Alamat            : Pabean Udik Indramayu

B.     Tabel Perkembangan
1.      Tugas perkembangan masa dewasa dini
Tugas / Nama
Ayu Mu’alifah
Asih Nani Kurniasih
Sulton Aulia
Mulai Bekerja
V
V
V
Memilih Pasangan
V


Belajar Hidup Dengan Pasangan

V
V
Mulai Membina keluarga

V

Mengasuh Anak

V
V
Mengelola Rumah Tangga

V
V
Mengambil Tanggung jawab WN

V
V
2.      Ciri-ciri Pekembangan masa Dewasa Dini
Ciri-Ciri / Nama
Ayu Mu’alifah
Asih Nani Kurniasih
Sulton Aulia
Masa pengaturan
V


Masa reproduktif
V
V
V
Masa bermasalah
V
V

Masa Ketegangan emosional
V
V

Masa keterasingan sosial

V
V
Masa komitmen
V
V
V
Masa ketergantungan
V
V

Masa perubahan nilai
V


Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
V
V

Masa kreatif
V
V
V










3.      Hiburan-hiburan yang populer dikalangan orang-orang dewasa dini
Hiburan / Nama
Ayu Mu’alifah
Asih Nani Kurniasih
Sulton Aulia
Membaca
V

V
Mendengarkan Musik
V
V
V
Menonton Bioskop
V


Bermain Alat Elektronik
V
V



4.      Keberhasilan penyesuaian diri dengan masa dewasa
Keberhasilan / Nama
Ayu Mu’alifah
Asih Nani Kurniasih
Sulton Aulia
Prestasi
Sedang dicapai
Sedang dicapai
Sudah tercapai
Kepuasan
Belum tercapai
Belum tercapai
Sudah tercapai
Penyesuaian Pri
Badi
Belum tercapai
Sedang dicapai
Sudah tercapai



BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dewasa dapat dikatakan juga sebagai orang yang bukan lagi anak-anak dan telah berubah menjadi pria atau wanita seutuhnya. Perkembangan masa dewasa dini memiliki ciri-ciri yakni : Masa Pengaturan, masa usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosional, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian diri dengan cara hidup yang baru dan masa kreatif.
Serta tugas-tugas pada masa dewasa dini adalah mulai bekerja, memilih pasangan, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
Jadi masa dewasa dini adalah masa dimana kita bebas berekspresi semau kita tak ada yang melarang. Namun, dibatasi dengan adanya hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik dan sebagai pemeluk agam yang baik. pada masa ini individu akan berkeinginan menjadi yang terbaik diantara yang baik agar dapat menjalani kehidupan yang bahagia.
Dalam proses perkembangan masa dewasa ini tidak dalam sekejap berubah, namun memerlukan waktu yang panjang agar seseorang dapat menguasai tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa dini ini. Dan jika pada rentang masa dewasa dini ini seseorang dapat menguasi tugas-tugas perkembangannya dengan baik, maka seseorang itu akan merasa bahagia beranjak ke masa dewasa madya. Dan menikmati hidup yang menyenangkan seperti impiannya.

B.     Kritik Dan Saran
Masa dewasa ini adalah masa pematangan. Jika dalam perkembangan masa-masa sebelumnya seseorang tidak dapat menguasainya. Maka kecil kemungkinan individu dapat menguasai tugas-tugas pada masa dewasa dini ini. Karena semakin dewasa seseorang mulai belajar, semakin sulit ilmu itu tertanam dihati mereka.
Agar seorang anak tidak mengalami kesulitan dalam menjalani masa dewasa dininya kelak, peran orang tua dalam membimbingnya sangat lah berpengaruh. Orang tua harus memberikan contoh yang baik, memberikan penjelasan, memberikan pengetahuan, memberikan pendidikan yang sesuai dengan masa perkembangannya. Selain orang tua keluarga dan lingkungan pun berpengaruh dalam penguasaan tugas perkembangan seorang anak.




DAFTAR PUSTAKA

Hurlock Elizabeth B.; Development Psychology (diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo : Psikologi Perkembangan ): Erlangga; Jakarta; 1980
Jahja Yudrik;  Psikologi Perkembangan; Kencana Prenada Media Group; Jakarta; 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar