PIDATO
"IDUL FITRI"
Assalamu’alaikumwarahmatullahi
wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita beribu nikmat yang tak ternilai harganya seperti nikmat
sehat dan kelapangan waktu yang kita miliki sekarang. Shalawat beserta salam
tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang dengan cahayanya
telah menerangi dunia ini dari jaman kegelapan sampai kejaman yang terang
benderang seperti saat ini.
Yang terhormat bapak dosen
matakuliah Khitobah bapak Drs. H. Mahfudz, MA. Dan yang saya sayangi sahabat-sahabat sekalian yang insya Allah dirahmati Allah.
Idul fitri adalah hari kemenangan.
Hari kemenangan bagi para muslim yang beriman. Hari kemenangan dari pencapaian
menahan lapar, haus, hawa nafsu dan semua hal yang membatalkan puasa. Tidaklah
semudah mengedipkan mata melakukan semua itu, butuh perjuangan. Dan hanya
orang-orang yang beriman yang bisa merasakan kemenangan. Karena Allah berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah:183)
Dalam firman diatas dikatakan يَاءَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْ yang
artinya”hai orang-orang yang beriman”. Bukanlah يَاءَيُّهَا
النَّاس yang artinya “hai manusia” bukan pula panggilan untuk para
muslim. Karena berpuasa itu tidak hanya sekedar menahan makan dan minum dari
terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Berpuasa juga menahan diri dari
melakukan hal-hal yang di larang Allah seperti: ghibah, namimah, amarah, adu
domba, dan perbuatan-perbuatan lain yang bisa membatalkan
puasa dan membatalkan pahala puasa. Dan semua itu di kerjakan oleh
orang-orang yang beriman.Karena
imannyalah mereka berpuasa. Semua agama mengajarkan untuk berpuasa. Yang
membedakan hanyalah cara dan tujuannya.
Dalam puasa kita mempelajari arti
dari kesabar, ketawakalan, keikhlasan, dermawan, kejujuran, kegigihan dan masih
banyak hal-hal yang baik yang dapat kita ambilm dari makna berpuasa itu
sendiri. Selain khasiat puasa dia tas puasa juga berkhasiat untuk menjaga
kesehatan.
Coba sahabat semua bayangkan perut
kita sebagai sebuah mesin yang berjalan otomatis dan terus menerus. Walaupun
mesin itu berjalan otomatis pasti diperlukan waktu berhenti untuk sekedar
mendinginkan mesin atau memperbaikinya. Begitu pula perut kita. Allah
menciptakan perut kita berjalan otomatis sejak kita dalam kandungan. Saat itu
kita tidak boleh kekurangan asupan energi. Jadi dari semenjak dalam kandungan
perut kita sudah berjalan. Terus kapan waktunya perut kita beristirahat. Capek
bukan?!?Puasa adalah moment yang tepat untuk merestrat mesin dalam perut
kita agar keadannya tetap prima.
Selain itu, puasa juga akan
meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT. Contohnya ulat yang ingin menjadi indah di mata
manusia. Dia rela tidak makan, minum atau bahkan bergerak sedikit pun agar
menjadi indah di mata manusia semua.
Di tambah lagi dengan kewajiban
zakat fitrah yang dikeluarkan sebelum hari fitri tiba. Zakat yang dikeluarkan
oleh setiap jiwa di peruntukan saudara-saudara kita yang lain yang kurang
beruntung dalam kehidupannya dari kita. Selain berguna untuk mensucikan
diri/jiwa manusia, zakat fitrah juga berfungsi sebagai pembawa amal ibadah kita
selama Ramdhan yang tergantung antara langit dan bumi kepada Allah SWT sebagaimana
yang dikatakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, beliau bersabda: "puasa
bulan Ramadhan tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan dilangsungkan
ke hadhirah allah, kecuali ia mengeluarkan zakat fitrahnya".
Dan ketika memasuki tanggal 1 Syawal
berarti kita semua telah menjadi manusia yang suci bebas dari noda dan dosa,
tentunya hal yang demikian itu diperuntukkan bagi orang-orang yang
mempergunakan bulan Ramadhan itu dengan sebaik-baiknya, misalnya mengerjakan
puasa sebulan penuh berikut menjaga hal-hal yang membatalkan puasa,
memperbanyak melakukan amalan kebajikan yang diridhoi oleh Allah SWT. Ibarat bayi
yang baru lahir dari kandungan sang ibu, yang bersih suci, tidak membawa dosa
apapun.
Sahabatfillah...
Khasiat lain di balik puasa adalah
mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya sehingga terhadap sesama manusia
pun menjadi baik.
Sebagai upaya perwujudan hubungan
antar sesama manusia itu baik, dalam arti yang seluas-luasnya adalah tidak ada
rasa dendam, tidak ada rasa saling mencurigai dan saling maaf memaafkan. Jangan
mengartikan idul fitri sebagai garis finish perjuangan melawan
syaitan-syaitan yang terkutuk melainkan untuk menjadi titik balik kita menuju
ke kontinuitas atau istiqomahan
kita dalam berbuat. Karena selain perjuangan meraih perubahan baik sangat besar
godaannya, menjaganya agar tetap baik pun lebih sulit. Karena di butuhkan
energi yang banyak dalam suatu gerakan yang pasif.
Tanda bahwa puasa kita berbekas pada
hati kita adalah jika dalam 1 bulan Ramadhan kita rajin dalam membaca al-Qur’an
dan dibulan-bulan yang lain kita masih mengerjakannya. Di bulan Ramdhan kita
rajin shalat sunnah di bulan-bulan lain pun kita tetap rajin mendirikannya.
Jika ibadah kita menurun, maka itu pertanda puasa kita yang dilakukan selama 1
bulan full itu tidak membekas di hati atau dengan kata lain menjadi
perbutan yang sia-sia. Ingat bahwa Allah tidak menyukai perkara yang sia-sia.
Dalam merayakan idul fitri
bukan hanya dengan memakai pakaian yang baru, bagus serta mahal yang hanya di
kenakan oleh jasmani kita, tetapi kita juga harus memakaikan pakaian yang baru,
bagus serta mahal kepada ruhiyah kita. Jangan lantas ketika kita merayakan idul
fitri menodai hari yang fitri dengan melakukan hal-hal yang tidak baik,
mengotori hari yang fitri dengan tetap menyimpan dendam. Jika dengan mencuci
pakaian ruhani kita 1 bulan lamanya tidak kunjung bersih, buanglah pakaian itu
ganti dengan yang baru. Mengantinya bukan dengan membeli pakaian yang baru
dengan uang. Tapi merubah kebiasaan buruk kita dengan sedikit-sedikit melakukan
pembiasaan-pembiasaan yang baik.
Sahabatfillah,
Kita telah melawati idul fitri beberapa waktu silam, bearti kita telah
bertemu dengan hari kemenangan yang menjadi titik balik dari perubahan kebiasaan.
Walaupun sudah berlalu beberapa bulan, namun pembiasaan diri untuk perubahan
itu bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Mari kita rubah
kebiasaan buruk kita mulai dari sekarang, giatkan dalam beribadah, hindari
perbutan serta perkataan yang tidak berguna. Segala perubahan berawal dari
kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Jangan menuggu bulan Ramadhan selanjutnya
untuk mendapati idul fitri (hari kemenangan) dan mengubah kebiasaan,
tapi lakukanlah sekarang agar bulan Ramadhan yang akan datang menjadi lebih
bermakna dan membekas.
Sahabatfillah,
Terimakasih atas perhatiaannya.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangannya. Wallahul mu’afiq ila
aqmawith thariiq.
Wassalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar