Minggu, 14 April 2013


Pengaruh al-qur'an dan kegunnaanya dalam kehidupan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada hakikatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Bagi kita mahasiswa muslim amal ibadah juga menjadi salah satu tingkah laku yang berguna bagi kestabilan jiwa. Dan kita dapatkan  itu jika k alita mempelajari ilmu agama. Dari alasan di atas sangatlah penting kita untuk mempelajari ilmu psikologi agama.
Salah satu sumber ketenangan jiwa/psikis yang berkaitan dengan agama adalah membaca Al-qur’an. Tidak sedikit orang mengatakan Al-qur’an memiliki ketenangan jiwa. Seorang ilmuwan non muslim berkata “saya tidak pernah mendengar lagu seindah lagu yang di bawakan Muhammad dalam 1400 tahun”. Ini membuktikan keindahan dan ketenangan Al-qur’an bisa dirasakan oleh semua orang termasuk kaum non muslim.
1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Pengertian persepsi
b.      Pengertian Al-qur’an
c.       Persepsi Al-qur’an dalam kehidupan bermasyarakat
d.      Pengaruh persepsi dalam kehidupan dan lain-lain.

1.3  Tujuan Penyusunan
Adanya penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
a.       Mengetahui pengertian persepsi
b.      Mengetahui pengertian Al-qur’an
c.       Mengetahui arti pentingnya persepsi dalam kehidupan
d.      Mengetahui kegunaan persepsi dalam kehidupan bermasyarakat, dan lain-lain
Semoga isi yang tersusun dalam dalam makalah ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dan berguna bagi pembaca sekalian.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Teori tentang persepi
2.1.1        Teori Gestalt
Teori ini di kemukakan oleh Max Wertheimer pada tahun 1912.Kemudian di kembangkan oleh Kurt Koffa dan Wolfgang Kohler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.Dalam teori Gestalt, hal yang perlu diperhatikan adalah konsep tentang form, yaitu suatu elemen yang terstruktur dan tertutup dalam pandangan visual seseorang. Esensi dari teori Gestalt adalah bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian-bagiannya. Teori Gestalt menjelaskan bahwa persepsi tidak berdasarkan pada respon yang terisolasi terhadap stimulus khusus, tetapi lebih kepada reaksi terhadap stimulus total. Implikasi lain dari persepsi adalah adanya reaksi aktif terhadap lingkungan. Manusia secara aktif akan membuat struktur dan mengatur perasaan terhadap stimulus yang ada.
2.1.2        Teori Transaksional
Teori transaksional dalam psikoterapi diterapkan pertama kali oleh Eric Berne pada tahun 1967.Analisis transaksional merupakan psikoterapi transaksional yang dapat digunakan dalam terapi individual, tetapi lebih cocok untuk digunakan dalam terapi kelompok. Teori ini menjelaskan tentang peranan pengalaman persepsi dan menekankan hubungan dinamis antara manusia dan lingkungan. Persepsi merupakan transaksi di mana lingkungan  dan pengamat saling bergantung satu dengan yang lainnya.
2.2  Pengertian persepsi
Secara etimologi persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dr sesuatu; serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. [4]
Menurut Daviddof, persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima panca indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari yang diinderanya itu .
Menurut Maramis persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan serta perbedaan yang terdapat pada obyek, melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah panca-inderanya men-dapat rangsang.
Menurut Jalaludi Rahmat persepsi adalah pengalaman tentang objek atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan pesan secara singkat, dengan kata lain persepsi adalah memberikan makan pada stimuli indrawi (sensor stimuly).
Seperti dalam Q.S. Luqman ayat 20 yang Allah menyuruh Nabi untuk memberitahu istri Nabi, Istri orang mukmin dan putri nabi juga Putri orang mukmin untuk memanjangkan jilbabnya sebagai pengungkap identitas dan mengubah persepsi orang-orang non muslim. Sehingga mereka memberi nilai baik bagi agama islam.


Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2.3  Pengertian alqur’an
Menurut imam Lehyani al-Qur’an secara etimologiberasal dari kata “Qaraa” yang berarti “bacaan” sedangkan menurut imam Asy‘ari kata al-Qur’an berasalal dari kata Qarana yang bearti menggabungkan.Kata Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi firman Allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalakan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi manusia.pengertian seperti ini dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18:
 

Artinya; “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut terminologinya berbeda-beda. Seperti menurut Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah”
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
2.4  Arah dan tujuan persepsi
2.4.1        Arah Persepsi
Arah dari persepsi adalah menjadikan persepsi (kesan) sebagai titik masuk sekaligus sumber motivasi dan energi untuk meraih kondisi yang sesungguhnya.
2.4.2        TujuanPersepsi
Adapun tujuan dari persepsi adalah:
1.      Proses yang bersifat otomatis dan berbeda dengan masing-masing individu.
2.      Mengubah penilaian dan kebiasaan seseorang terhadap objek persepsi
3.      Menjadikan para siwa  tidak mudah terseret arus globalisasi
4.      Menjadikan para muslimin tua maupun muda lebih erat menjalin tali silaturahmi.
2.5  Arah dan tujuan mempelajari alqur’an dalam kehidupan
2.5.1        Arah mempelajari alqur’an dalam kehidupan
Arah mempelajari Al-qur’an dalam kehidupan adalah agar manusia menuju hal-hal yang diridhoi Allah. Dan menambah keimanan serta keislaman diri.
2.5.2        Tujuan mempelajari alqur’an dalam kehidupan
Tujuan mempelajari alqur’an dalam kehidupan terkandung dalam alqur’an surat Al-isra ayat 9, yang berbunyi:


Artinya: Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Adapun tujuan dari mempelajari al-Qur’an dalam kehidupan adalah:
1.      Meluruskan aqidah dan berbagai persepsi/kepercayaan
2.      Menetapkan kemuliaan manusia dan hak-haknya
3.      Mensucikan (Tazkiyah) Jiwa Manusia
4.      Menjadikan generasi muda gemar membaca dan mengamalkan Al-qur’an dalam kehidupan
5.      Membentengi generasi muda islam dari hal-halyang merugikan pribadinya dan orang lain
6.      Agar generasi muda islam patuh dan taat kepada semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan Allah SWT.
7.      Membangun Umat yang menjadi Saksi atas kehidupan manusia
8.      Membentuk kepribadian muslim yang seimbang
2.6 Persepsi alqur’an dalam kehidupan bermasyarakat
Akal manusia terhadap persepsi sangatlah terbatas bahkan tidak luput dari kesalahan. Pada kondisi tertentu manusia kadang mengalami hambatan untuk berpikir jernih sehingga ia membutuhkan pembimbing untuk mengarahkan dan membimbing.  Maka dari itu perlulah al-Qur’an untuk melakukan hal itu (membimbing dan mengarahkan). Selain itu  al-Qur’an juga diperlukan untuk:
1.      Menetapkan suatu hukum dalam kehidupan meliputi: halal, haram, wajib, sunnah dan lain-lain,
2.      Sebagai penawar segala penyakit (asy-syifa),
3.      Sebagai petunjuk dalam memilih (al-hikmah), dan lain-lain.
Namun, di tengah-tengah masyarakat sekarang ini Al-qur’an banyak di gunakan untuk  jimat yang hanya di tempel atau ditaruh disudut ruangan tertentu. Persepsi yang semacam ini yang harus di rubah. Karena Al-qur’an akan menjadi hikmah jika dibaca dan diamalkan dalam kesehariaannya. Bukan sebagai jimat pengusir setan atau yang lainnya.
2.7  Pengetahuan empirik dalam alqur’an
Dalam Al-qur’an Allah mengemukakan pengetahuan empirik yang harus ditelaah manfaatnya dalam kehidupan. Seperti Allah berfirman tentang cara penciptaan manusia, langit, bumi dan yang lainnya. Dan Allah membedakan manusia dengan ciptaan yang lainnya hanya dengan menambahkan “akal” yang berguna untuk berfikir dan pada akhirnya manusia akan bersyukur atas kelebihan tersebut. Seperti dalam Q.S. As-sajdah Allah berfirman tentang keadaan manusia dalam rahim:

 


Artinya: Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Q.S. As-sajdah: 9).
Dalam Alqur’an mencukupkan penyebutan indra pendengaran dan penglihatan sebagai salah satu perangakat feeling. Hal ini adalah salah satu karakteristik uslub Al Qur’an dengan menggunakan Ijaz Baligh (ringkas , padat dan tepat) dan mencukupkan indikator fenomena umum.  Al Qur’an memang bukan “kitab pengetahuan” akan tetapi “kitab hidayah”  bagi segenap manusia. Oleh karena itu, Al Qur’an memuat indikator penglihatan dengan hanya menunjukan indra pendengaran dan penglihatan.
Al Qur’an menyebutkan indra pendengaran berbarengan dengan akal, berarti terdapat keterkaitan antara indra pendengaran dengan akal. Allah berfirman dalam Q.S. Al mulk ayat 10
 


Artinya: Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."
Bila kita mendengar suara yagn berasal dari depan kita secara langsung maka gelombang suara akan sampai kedua telinga kita secara bersamaan, sebagaimana efek kerasnya suara yang diterima kedua gendang telinga. Berbeda bila kita melihat sesuatu yang ada di depan kita, hasila gambar yang terlihat oleh mata sebelah kanan akan berbeda dengan hasil gambar yang dilihat oleh mata sebelah kiri. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sisi penglihatan,  mata sebelah kanan memandang dari sebelah kanan, mata sebelah kiri memandang dari sebelah kiri
2.8  Persepsi diluar batas indrawi manusia
Para ahli ilmu jiwa menamakan persepsi dilluar batas indrawi (extrasensory perception). Bentuk ini diantaranya seperti: melihat sesuatu atau kejadian yang jauh diluar batas indra penglihatan, mengetahui bahaya atau jalan pikiran seseorang dan mendengar panggilan atau percakapan dari tempat yang sangat jauh
Persepsi diluar batas indrawi hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Al qur’an memeberikan beberapa contoh diantaranya:




Artinya : Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
Ayat di atas menceritakan salah satu mu’jizat Nabi Isa as yaitu mengetahui sesuatu yang mereka makan dan yang mereka sembunyaikan. 
Kasyaf adalah sebutan yang di kemukakan oleh para ahli sufi untuk persepsi diluar batas indrawi.Nabi SAW pun dikisahkan memilki kelebihan ini. Dikatakan  dalam sebuah hadits bahwa: Nabi SAW berjalan bersama sahabat kemudian mereka melewati sebuah makam di Baqi Gharqad, kebetulan saat itu ada yang baru dimakamkan. Beliau SAW tiba-tiba berhenti didekat makam tersebut dadn bertanya “siapa yang kalian makamkan disini?” para sahabat menjawab “fulan dan fulan.” mereka bertanya “ya Nabi sebenarnya ada apa?” Beliau SAW menjawab “salah satu (mayit) diantara dua (mayit) ini (ketika masih hidup) tidak bersih dari buang air kecil, sedangkan yang satunya lagi sering memfitnah”.
Beliau kemudian mengambil pelepah basah dan di belah menjadi dua, lalu dipasang di atas kedua makam tersebut. Mereka pun bertanya “ya Nabi SAW kenapa engkau melakukannya?” Beliau menjawab, “untuk meringankan beban mereka berdua” Mereka bertanya lagi, “ya Nabi sampai kapan mereka di siksa?” Beliau menjawab, “Itu adalah perkara gaib, hanya Allah yang  mengetahuinya. Andaikan kalian tidak menodai hati kalian maka kalian akan mendengar (siksaan) seperti yang aku dengar”.Mengisyaratkan sesuatu yang hanya bisa didengar oleh beliau SAW. Selain itu juga mengisyaratkan kemungkinan mempunyai persepsi diluar batas indrawi (indra keenam) bagi seseorang yang hatinya berseih dari kesibukan dunia dan hal-hal yang tidak bermanfaat.
2.9  Dampak beberapa motivasi dan menilai bagi perkembangan persepsi
Motivasi dan nilai yang dimiliki oleh setiap orang sangat berpengaruh pada kepekaan persepsi seperti yang diisyaratkan oleh beberapa riset modern. Al Qur’an telah menunjukan kebenaran ini pada beberapa ayatnya, yaitu ketika menyebutkan pengeruh iman bagi orang mukmin saat sedang dalam kondisi siap mendengarkan beberapa ayat Al Qur’an , mereka dapat memahami ayat-ayat tersebut secara baik dan mendalam.Berbeda dengan orang musyrik mereka tidak dapat memahaminya karena mereka berada dalam kondisi lalai dari mendengarkan, mengetahui dan memehami. Allah berfirman

Artinya: Mereka itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS Muhammad:23)



Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus. (QS Al an’am: 39).
Dari uraian tadi memberi makna bahwa dampak motivasi dalam kehidupan dan nilai bagi perkembangan persepsi adalah:
1.      Dampak positif
Mereka yang memiliki hasil positif dalm persepsinya, mereka cenderung akan selalu bersemangat, mengalami kemajuan dan melakukan hal-hal yang baik bagi dirinya dan orang lain. Maka mereka yang berhasil mengambil sisi positif dalam persepsi harus senantiasa mempertahankan persepsi yang benar itu kemudian memberikan pengerahan kepada mereka-mereka yang masih berpersepsi negatif
2.      Dampak negatif
Mereka yang memiliki hasil negatif dalam persepsinya, mereka akan cenderung cepat putus asa, mengalami kemunduran, dan melakukan hal-hal yang berakibat buruk bagi dirinya dan orang lain.Maka mereka yang mengambil sisi negatif dalam persepsi harus merubahnya dan hendaklah untuk tidak mempengaruhi orang lain.
2.10          Pengaruh persepsi dalam  kehidupan dan penanggulangannya
Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan atau informasi, dan perasaan. Misalnya jika anda memberikan persepsi menyenangkan terhadap seseorang, maka hal tersebut bisa bersumber dari pengalaman bergaul, informasi dari mulut ke mulut mengenai orang itu, serta perasaan yang muncul seketika.
Persepsi itu muncul setiap saat, apapun yang terdeteksi oleh panca indra selalu dipersepsikan. Untuk memperoleh akurasi persepsi maka langkah yang terbaik ialah melihat dunia dan kehidupan melalui ‘kaca mata Sang Pencipta’. Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta sudah memberikan ‘panduan berpersepsi’ bagi manusia, yaitu berupa kumpulan ayat-ayat dalam kitab suci Al Quran. Coba melakukan persepsi dengan referensi software yang diterbitkan Allah SWT tersebut, niscaya kehidupan akan dijalani dengan tingkat akurasi dan prestasi yang tinggi. Selain Al Quran, ada juga As sunah atau Hadits Nabi berupa panduan pelengkap dari Al Quran.[27]
Pengaruh persepsi dalam kehidupan serta penanggulangannya ialah:
1.      Persepsi yang akurat
Jika persepsi yang dilakukan itu akurat, dapat mengurangi penderitaan yang Selalu terjadi, baik didunia apalagi dialam akhirat.
2.      Persepsi yang rendah
Jika persepsi yang dilakukan itu rendah, maka penderitaan demi penderitaan akan selalu terjadi, baik di dunia ini apalagi di alam akhirat.
Itulah kehidupan yang sesungguhnya, yang sesuai dengan panduan Sang Pencipta dan Pemberi Hidup.










BAB III
PENUTUP
4.1  Rangkuman
Secara etimologi persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya.
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca.
4.2  Kesimpulan
Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Kegiatan ini termasuk sistem komunikasi intra pribadi. Yang berkaitan dengan sensasi (panca indra), mengolah (persepsi), menyimpan (memory), retell dan melakukan (ekspresi).
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama penyusun pribadi. Mohon maaf apabila dalam penyusunan ini terdapat kesalahan. Terimakasih.




DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an   
http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt; 2012
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertian-persepsi.html
http://www.ydsf.org/v2b/maksud-dan-tujuan-alquran-dalam-keMeluruskan aqidah dan berbagai persepsi/kepercayaan
Utsman Muhammad Najati; Ilmu Jiwa Dalam Al Qur’an”; Jakarta; Pustaka Azzam;
At-Targhib wa At-Targhib “An Abi Umamah hadits no. 262
Rafy Sapari M.Si; Psikologi islam “tuntunan jiwa manusia modern”; Jakarta;Rajawali pers
Departemen pendidikan nasional; Kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa (edisi keempat); Gramedia Pustaka Utama; Jakarta; 2008
Sobur Alex Drs.,M.Si; Psikologi umum; CV Pustaka setia; Bandung; 2003
H.M.Yusran Asmuni Drs.; Dirasah islam 1 pengantar studi al-Qur’an,al-Hadits,fiqh sosial dan pranata sosial;PT raja Grafindo Persada;Jakarta;2001
Irkham Agus M.;24 cara mendongkrak IPK;Yogyakarta;Pro you;2010
Prof. K.H.M. Thohir Abd. Mu’in;Ilmu kalam;Jalarta;Widjaya;1975
Musbikin Imam;Rahasia Shalat bagi penyembuhan fisik dan psikis; Yogyakarta; Mitra Pustaka; 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar